Penjelasan Al-Quran tentang Fenomena Tumbuhan Bertasbih

Ada banyak fenomena alam yang termaktub dalam Alquran dan sejalan dengan penelitian manusia. Salah satunya tentang fenomena tumbuh-tumbuhan yang bertasbih kepada Allah SWT.
Ya, bukan hanya manusia, nyatanya hewan dan tumbuhan yang juga makhluk hidup bertasbih memuji kebesaran Allah SWT. Hanya saja, manusia tidak mengetahui secara lebih mendalam bagaimana hewan dan tumbuhan ini bertasbih. Tentunya tidak seperti manusia bertasbih.
Dalam Alquran Surah Al Isra ayat 44, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Selama ini, ayat-ayat tersebut ditafsirkan hanya sebagai kiasan. Artinya, tumbuhan bertasbih dengan cara tunduk pada hukum alam (sunnatullah). Namun, beberapa ilmuwan yang melakukan studi menemukan hal mengejutkan.
Penelitian Para Ilmuwan
Seorang ilmuwan yang membahas tentang tumbuhan adalah profesor William Brown. Dia adalah seorang pendidik dan pemimpin di Carnegie Mellon University, profesor bidang ilmu biologi. Brown adalah anggota dari komunitas Carnegie Mellon sejak tahun 1973, ketika ia bergabung dengan fakultas sebagai asisten profesor ilmu biologi di Mellon College of Science (MCS).
Pada 1981, terbit Journal of Plant Molecular Biologies yang mengungkapkan hasil penelitian sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat yang dipimpin Profesor William Brown. Itu tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara itu berulang lebih dari 1.000 kali tiap detiknya. Tim berhasil merekam suara itu menggunakan alat perekam canggih.
Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar apa.
Fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim Inggris yang berasal dari India.
Komentar
Posting Komentar