5 Tempat Wisata Di Pulau Kalimantan
1. Danau Labuan Cermin
Sebuah danau yang menjadi sumber air Sungai Kapuas menjulur sepanjang 1.143 kilometer dan mengambang di antara gunung-gunung berderet. Untuk menempuh danau ajaib ini Anda perlu menjatuhkan diri pada pelukan alam dengan menyusuri sungai sejauh ratusan kilo yang warnanya kecoklatan seperti kopi susu. Mengunjungi Taman Nasional Danau Sentarum adalah pembuktian jiwa petualangan Anda di jantung belantara Kalimantan. Di sini telah disatukan keindahan flora, fauna, dan budaya dalam satu keranjang wisata.
Dengan luas wilayah sekira 132.000 hektar, Taman Nasional Danau Sentarum melingkupi tujuh kecamatan: Batang Lupar, Selimbau, Badau, Jongkong, Bunut Hilir, Suhaid, dan Semitau. TNDS merupakan salah satu wakil daerah hamparan banjir (lebak lebung atau floodplain) paling luas yang masih tersisa dalam kondisi baik di Indonesia, bahkan juga di Asia Tenggara.
Danau Sentarum sejatinya adalah danau musiman yang menjadi gentong air raksasa saat musim hujan. Akan tetapi, parasnya berubah menjadi lapangan kering saat musim kemarau. Saat musim hujan, danau ini berfungsi sebagai daerah tadah air hujan bagi Sungai Kapuas dan di musim kemarau air danau akan berpindah untuk mengisi kekurangan debit air di Sungai Kapuas sehingga mengubah danau raksasa Sentarum menjadi lapangan kering.
Danau Sentarum ditopang dua buah sungai utama yaitu Sungai Tawang dan Sungai Leboyan. Sungai Tawang menghubungkan antara Sungai Kapuas dengan kawasan danau di Taman Nasional Danau Sentarum. Sementara Sungai Leboyan berhulu ke Sungai Embaloh. Danau Sentarum airnya bewarna hitam kemerahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Danau ini berada di sebuah lahan basah dan hutan tropis.
Saat pasang, kedalaman Danau Sentarum mencapai 6 hingga 15 meter. Airnya coklat kemerahan akibat bahan asam tannin dari pohon dan daun yang membusuk di dalam air. Saat surut, danau ini hanya menyisakan beberapa titik air sebagai sumber hidup bagi mahluk-mahluk yang bersembunyi di balik semak belukar
TNDS menjadi habitat bagi 265 jenis ikan air tawar, 675 spesies tanaman, dan 147 jenis mamalia, 311 jenis burung, 265 jenis ikan, 64 jenis reptil dan ampibi, serta 154 jenis anggrek alam. Beberapa endemik, yakni satwa dan tumbuhan khas dari daerah ini sebagian telah dikenali dalam catatan ilmuwan seperti Tembesu atau Tengkawang (Shorea Beccariana), Jelutung (Dyera Costulata), Ramin (Gonystylus Bancanus), Meranti (Shorea), Keruing (Dipterocarpus), dan Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri).
Selain itu, apabila anda beruntung, beberapa satwa unik dapat ditemui seperti Siamang (Hylobates Muelleri), keluarga kera seperti Bekantan (Nasalis Larvatus), Orangutan (Pongo Pygmaeus), Long-Tailed Monkey (Macaca Fascicularis), Tupai (Callosciurus notatus, C. Prevostii), Tupai Besar (Ratufa Affinis), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), dan Macan Pohon (Neofelis Nebulosa). Beberapa jenis burung cantik seperti Bekakak (Halcyon Capensis), Enggang Gading (Rhinoplax Vigil), Rangkong (Buceros Rhinoceros), Elang Kepala Putih (Haliastur Indus), dan Burung Raja Udang (Alcedo Meninting).
Fungsi danau ini sungguh banyak, bagi kehidupan flora dan fauna, juga bagi manusia. Oleh karena itu, penting sekali menjaga kelestarian danau ini bagi keberlangsungan mahluk hidup di danau, di ujung sungai, dan segala sesuatu di antaranya.
Penduduk yang tinggal di sekitar danau ini sekira 20.000 jiwa meliputi 45 dusun permanen dan 10 dusun musiman. Sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan. Akan tetapi, saat danau surut, masyarakat berpindah profesi menjadi penjual ikan hias, penjual madu dan ikan konsumsi. Cara hidup masyarakat sekitar Danau Sentarum sudah terbiasa dengan obat-obatan alami seperti ambong-ambong (Blumea Balsamifera), Akar Ara (Ficus sp), Asam Kandis (Garnia sp), Asam Tekala (Alpinia sp), Aur-Aur (Aneilema Scaberrimun), Bangelai (Zingiber Pupureum), Bawang Gilang (Eleutherine Americana), Gambir (Uncaria Gambir), Kayu Lawang (Cinnamomum sp), Kunyit Kuning (Curcuma Domestica), Kunyit Putih (C. Zedoaria) Nilam (Pogostemon Cablin), dan Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia).
Siapkan perbekalan petualangan Anda yang selama ini hanya dipajang. Pesan paket dari sekarang atau ajaklah beberapa teman untuk menemani liburan Anda ke Kalimantan Barat dan taman nasionalnya yang belum banyak disentuh itu. Tak hanya sekedar alamnya yang menawan, budayanya pun akan mengajak Anda untuk hidup sementara di dunia dongeng tentang belantara Kalimantan yang menantang itu.
4. Bukit Matang Kaladan
Bukit ini tak kalah indah dari Raja Ampat. Selain barisan bukit hijau, objek wisata yang berada di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini memiliki bendungan Riam yang membendung delapan sungai dari pegunungan Meratus.
Bendungan ini sangat vital karena menjadi sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air di wilayah Banjarmasin. Berada di tengah-tengah bukit barisan, bukit bernama Matang Kaladan ini sekilas menyerupai gugusan di Raja Ampat. Indah dan memukau.
Mencapai puncak Bukit Matang Kaladan memang tidak mudah. Butuh sedikit perjuangan. Anda harus menyiapkan fisik dan peralatan tertentu demi mendaki bukit yang kemiringannya mencapai 60 derajat ini. Tidak hanya medannya saja yang terjal, hembusan angin darat siap mengganggu pendakian.
Namun, pihak pengelola sudah menyediakan tali bagi setiap pengunjung yang ingin mendaki. Di puncak bukit, terdapat beberapa titik yang cocok untuk berburu foto. Tersedia pula hammock yang disiapkan warga guna menunjang kenyamanan selama berada di puncak. Sesekali, siulan burung menyatu serasi dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang bikin Anda betah.
Bukit Matang Kaladan berada di sekitar Dermaga Bendungan Riam Kanan. Sekitar 25 km dari pusat Kota Banjarbaru.
Biaya retribusi ke destinasi wisata alam ini Rp3.000 untuk sekali masuk.
5. Sungai Tahai
Bukan pantai bukan pula pegunungan, tempat ini merupakan danau yang memiliki keindahan yang membuat berdecak kagum siapa saja yang mengunjunginya. Danau Labuan Cermin terletak di Desa Labuan Kelambu di Kecamatan Biduk-biduk Kalimantan Timur yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 6 sampai 7 jam dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Meski perjalanan cukup jauh, rasa lelah akan segera terobati begitu melihat keindahan alam yang ada di Labuan Cermin.
Untuk mencapai Danau Labuan Cermin, pengunjung harus menyewa kapal dari dermaga dengan harga sewa kapal 200.000 untuk perjalanan pulang-pergi, dan akan lebih murah jika Anda datang bersama rombongan. Sesampainya di sana dijamin pengunjung akan dibuat terpana oleh kecantikan danau ini. Danau Labuan Cermin memiliki air yang sangat jernih, bahkan dasar dari danau yang berupa pasir laut inipun bisa terlihat dengan jelas. Mengapa dinamakan Labuan Cermin? Ini dikarenakan Labuan Cermin memiliki lapisan yang membuat cahaya matahari memantul. Hal tersebut terjadi karena Danau Labuan Cermin memiliki rasa asin yang akan terasa bila kita mengecap air dari permukaan danau, sementara air di dasar danau akan terasa tawar. Dua jenis air inilah yang membuat danau memiliki sebuah lapisan pemisah sehingga air dapat memantul. Tak jarang juga orang menyebut danau Labuan Cermin ini dengan panggilan ‘Danau Dua Rasa’. Meski terlihat dangkal, harus tetap waspada karena kedalaman danau ini sebenarnya mencapai 4 hingga 5 meter.
Pemandangan di sekitar Danau Labuan Cermin sangat menenangkan. Dikelilingi pepohonan rimbun yang membuat suasana sangat teduh, sehingga sangat tepat dijadikan tujuan wisata untuk sejenak melarikan diri dari keramaian yang kerap ditemui setiap hari. Konon bupati setempat memang mengembangkan Labuan Cermin sebagai destinasi wisata diawali dengan menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi atau kawasan lindung, setelah itu akan dilengkapi sarana penunjang yang akan memudahkan pengunjung menikmati keindahan danau sejuk yang memiliki dua rasa ini.
Saat berada di Labuan Cermin, pengunjung dapat melakukan aktivitas berenang, snorkeling dan juga menyelam. Saat menyelam menggunakan kacamata snorkeling, akan terlihat beberapa ikan yang berenang tidak jauh dari permukaan dan ada pula yang jauh di dasarnya. Rasa dari air yang berbeda menyebabkan ikan-ikan terpisah. Ini dapat mempermudah membedakan mana jenis ikan air tawar dan yang mana ikan air laut.
Sebelum menuju ke Labuan Cermin, jangan lupa persiapkan alat snorkeling sendiri atau bagi yang lupa membawanya tidak usah khawatir. Di dermaga tempat penyebrangan terdapat toko penyewaan alat snorkelingbeserta pelampungnya. Bagi yang ingin sekedar bermain air dan bersantai ria di atas ban, di Labuan Cerminnya pun tersedia penyewaan ban dalam mobil bahkan perahu air yang memiliki kaca transparan di bawahnya. Untuk penginapan dapat didapatkan di sekitar Biduk-Biduk dengan harga penginapan yang beragam, yaitu mulai dari seratus ribu rupiah hingga tiga ratus ribu rupiah per malamnya. Atau untuk para penganut perjalanan murah/backpacking, bisa juga menginap di rumah warga di sekitar Biduk-biduk.
Bagi para traveler ataupun pengunjung yang hendak plesiran ke Pulau Derawan dan Maratua, tak ada ruginya untuk turut memasukkan Labuan Cermin ke dalam itinerary perjalanan jelajah Kalimantan Timur. Jadi, penasaran ingin langsung menyelam dan merasakan air dengan dua jenis rasa sekaligus di Danau Labuan Cermin?
2. Air Terjun Semolon
Air Terjun Semolon merupakan sumber air panas terbesar dan terunik karena aliran sungainya berbatu berbentuk layaknya sebuah tangga yang bertingkat-tingkat. Di kawasan ini juga kerap dijadikan sebagai tempat berwisata dan rekreasi. Selain itu, tempat ini juga diyakini dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit dan penyakit lainnya. Banyak sekali wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang berwisata ke tempat ini. Obyek Wisata air panas Air Terjun Semolon terletak di Kecamatan Mentarang, Desa Paking, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Sebelum mencapai lokasi menakjubkan ini, pengunjung harus melewati lembah curam dengan tanah gambut khas Kalimantan. Selama perjalanan, panorama hutan tropis Kalimantan alami memuaskan pandangan Anda. Jarak yang harus ditempuh dari pusat kota hingga lokasi air terjun sekitar dua jam menggunakan motor. Dengan catatan, cuaca mendukung. Air Terjun Semolon yang terdapat di wilayah Malinau Utara, Kalimantan Timur ini memang mempunyai daya eksotisme tersendiri. Sumber air panas yang dikeluarkan dari mata air panas ini, berasal dari kandungan mineral bumi yang terdapat di pulau Kalimantan.
Menurut masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut Air Panas Semolon juga bisa menyembuhkan penyakit, khususnya penyakit kulit. Air Terjun Semolonbentuknya juga sangat unik dibanding air terjun lainnya yang ada di Kalimantan. Bentuknya yang berundak seperti tangga, dan tidak berbau belerang, menjadikan ciri khas tersendiri dari air terjun ini. Di Air Terjun Semolon setiap tingkat memiliki tinggi sekitar dua meter dan pengunjung bebas menaiki undakan untuk merasakan kesegaran Air Terjun Semolon. Air panas Air Terjun Semolon merupakan air yang mengalir yang begitu hangat dan bening yang dapat memberi tenaga dan menyembuh kan penyakit kulit dan penyakit gatal lainya.
Selain dapat menikmati air hangat, ditempat ini Anda juga bisa melakukan aktifitas arum jeram sebagai daya tarik bagi wisatawan. Selain itu, disini juga sering dijadikan tempat untuk sesi fotografi karena memang tempatnya yang sangat unik dan menarik apabila dijadikan latar belakang dari sebuah foto. Air Terjun Semolon dengan segala keunikan, keindahan, dan keberadaannya memberikan pengalaman tidak pernah Anda lupakan. Panorama obyek wisata ini begitu asli alam nya yang indah dan asri tanpa dijamah oleh siapa pun. Disini disediakan cottage bagi wisatawan untuk bermalam sambil menikmati udara segar dan tarian khas dayak. Rencananya dinas pariwisata akan membangun sejumlah fasilitas tambahan seperti arena permainan anak, outbound, arena bersepeda, dan fasilitas lain.
Dengan luas wilayah sekira 132.000 hektar, Taman Nasional Danau Sentarum melingkupi tujuh kecamatan: Batang Lupar, Selimbau, Badau, Jongkong, Bunut Hilir, Suhaid, dan Semitau. TNDS merupakan salah satu wakil daerah hamparan banjir (lebak lebung atau floodplain) paling luas yang masih tersisa dalam kondisi baik di Indonesia, bahkan juga di Asia Tenggara.
Danau Sentarum sejatinya adalah danau musiman yang menjadi gentong air raksasa saat musim hujan. Akan tetapi, parasnya berubah menjadi lapangan kering saat musim kemarau. Saat musim hujan, danau ini berfungsi sebagai daerah tadah air hujan bagi Sungai Kapuas dan di musim kemarau air danau akan berpindah untuk mengisi kekurangan debit air di Sungai Kapuas sehingga mengubah danau raksasa Sentarum menjadi lapangan kering.
Danau Sentarum ditopang dua buah sungai utama yaitu Sungai Tawang dan Sungai Leboyan. Sungai Tawang menghubungkan antara Sungai Kapuas dengan kawasan danau di Taman Nasional Danau Sentarum. Sementara Sungai Leboyan berhulu ke Sungai Embaloh. Danau Sentarum airnya bewarna hitam kemerahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Danau ini berada di sebuah lahan basah dan hutan tropis.
Saat pasang, kedalaman Danau Sentarum mencapai 6 hingga 15 meter. Airnya coklat kemerahan akibat bahan asam tannin dari pohon dan daun yang membusuk di dalam air. Saat surut, danau ini hanya menyisakan beberapa titik air sebagai sumber hidup bagi mahluk-mahluk yang bersembunyi di balik semak belukar
TNDS menjadi habitat bagi 265 jenis ikan air tawar, 675 spesies tanaman, dan 147 jenis mamalia, 311 jenis burung, 265 jenis ikan, 64 jenis reptil dan ampibi, serta 154 jenis anggrek alam. Beberapa endemik, yakni satwa dan tumbuhan khas dari daerah ini sebagian telah dikenali dalam catatan ilmuwan seperti Tembesu atau Tengkawang (Shorea Beccariana), Jelutung (Dyera Costulata), Ramin (Gonystylus Bancanus), Meranti (Shorea), Keruing (Dipterocarpus), dan Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri).
Selain itu, apabila anda beruntung, beberapa satwa unik dapat ditemui seperti Siamang (Hylobates Muelleri), keluarga kera seperti Bekantan (Nasalis Larvatus), Orangutan (Pongo Pygmaeus), Long-Tailed Monkey (Macaca Fascicularis), Tupai (Callosciurus notatus, C. Prevostii), Tupai Besar (Ratufa Affinis), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), dan Macan Pohon (Neofelis Nebulosa). Beberapa jenis burung cantik seperti Bekakak (Halcyon Capensis), Enggang Gading (Rhinoplax Vigil), Rangkong (Buceros Rhinoceros), Elang Kepala Putih (Haliastur Indus), dan Burung Raja Udang (Alcedo Meninting).
Fungsi danau ini sungguh banyak, bagi kehidupan flora dan fauna, juga bagi manusia. Oleh karena itu, penting sekali menjaga kelestarian danau ini bagi keberlangsungan mahluk hidup di danau, di ujung sungai, dan segala sesuatu di antaranya.
Penduduk yang tinggal di sekitar danau ini sekira 20.000 jiwa meliputi 45 dusun permanen dan 10 dusun musiman. Sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan. Akan tetapi, saat danau surut, masyarakat berpindah profesi menjadi penjual ikan hias, penjual madu dan ikan konsumsi. Cara hidup masyarakat sekitar Danau Sentarum sudah terbiasa dengan obat-obatan alami seperti ambong-ambong (Blumea Balsamifera), Akar Ara (Ficus sp), Asam Kandis (Garnia sp), Asam Tekala (Alpinia sp), Aur-Aur (Aneilema Scaberrimun), Bangelai (Zingiber Pupureum), Bawang Gilang (Eleutherine Americana), Gambir (Uncaria Gambir), Kayu Lawang (Cinnamomum sp), Kunyit Kuning (Curcuma Domestica), Kunyit Putih (C. Zedoaria) Nilam (Pogostemon Cablin), dan Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia).
Siapkan perbekalan petualangan Anda yang selama ini hanya dipajang. Pesan paket dari sekarang atau ajaklah beberapa teman untuk menemani liburan Anda ke Kalimantan Barat dan taman nasionalnya yang belum banyak disentuh itu. Tak hanya sekedar alamnya yang menawan, budayanya pun akan mengajak Anda untuk hidup sementara di dunia dongeng tentang belantara Kalimantan yang menantang itu.
4. Bukit Matang Kaladan
Bukit ini tak kalah indah dari Raja Ampat. Selain barisan bukit hijau, objek wisata yang berada di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini memiliki bendungan Riam yang membendung delapan sungai dari pegunungan Meratus.
Bendungan ini sangat vital karena menjadi sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air di wilayah Banjarmasin. Berada di tengah-tengah bukit barisan, bukit bernama Matang Kaladan ini sekilas menyerupai gugusan di Raja Ampat. Indah dan memukau.
Mencapai puncak Bukit Matang Kaladan memang tidak mudah. Butuh sedikit perjuangan. Anda harus menyiapkan fisik dan peralatan tertentu demi mendaki bukit yang kemiringannya mencapai 60 derajat ini. Tidak hanya medannya saja yang terjal, hembusan angin darat siap mengganggu pendakian.
Namun, pihak pengelola sudah menyediakan tali bagi setiap pengunjung yang ingin mendaki. Di puncak bukit, terdapat beberapa titik yang cocok untuk berburu foto. Tersedia pula hammock yang disiapkan warga guna menunjang kenyamanan selama berada di puncak. Sesekali, siulan burung menyatu serasi dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang bikin Anda betah.
Bukit Matang Kaladan berada di sekitar Dermaga Bendungan Riam Kanan. Sekitar 25 km dari pusat Kota Banjarbaru.
Biaya retribusi ke destinasi wisata alam ini Rp3.000 untuk sekali masuk.
5. Sungai Tahai
Obyek wisata Danau Tahai terletak di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, berjarak sekitar 29 Km dari Pusat Kota Palangkaraya. Danau Tahai ,adalah sebuah Tempat Wisata danau kecil yang terdapat di Kota Palangkaraya. Keistimewaan kawasan wisata Danau Tahai lainnya adalah disediakannya jembatan-jembatan kayu yang mengelilingi areal hutan ini, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan terendam air gambut. Danau Tahai memiliki keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh danau-danau lainnya (terutama di luar Pulau Kalimantan), yaitu airnya berwarna merah yang disebabkan oleh akar-akar pohon di lahan gambut. Di sekitar danau, Anda juga dapat menyaksikan pemandangan yang unik, yaitu banyak terdapat rumah-rumah terapung yang oleh penduduk setempat disebut sebagai rumah lanting.





👍
BalasHapus